Sebagai sebuah perusahaan, banyak kalangan menilai bahwa Google itu bisanya hanya membuat sesuatu yang berhubungan dengan teknologi komputasi saja; membuat browser, membuat sistem operasi, membuat mesin pencari, membuat mail manager, membuat data center, atau sejenisnya. Padahal dalam kenyataannya, perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini tidaklah demikian. Tim yang bekerja untuk Google di berbagai negara dan benua ini sebenarnya juga bisa melakukan hal-hal lain yang sedikit tidak biasa. Misalnya saja ….. membuat majalah. Nah lho, penasaran bukan? Apa nama majalahnya ya?
Think Quarterly
Nama majalah itu adalah Think Quarterly (TQ). Seperti namanya, TQ merupakan majalah terbitan berkala yang dirilis setiap tiga bulan sekali, baik online maupun offline. Dengan demikian, setiap tahunnya Google akan membuat empat edisi untuk TQ. Sejauh ini, Google selalu memberikan satu tema besar untuk setiap edisi TQ. Edisi pertama TQ mengusung topik tentang “Data“. Kemudian secara berurut mengungkap topik-topik generik namun sangat berkaitan erat dengan dunia Google seperti Speed, People, Innovation, dan Creativity.
Meskipun datang dari dapur Google United Kingdom, tapi itu bukan berarti TQ berisikan materi-materi tentang Google atau produknya semata. Dalam setiap edisinya, para redaktur yang berada di balik TQ juga mengungkap rahasia-rahasia sukses, tips, dan trik dari perusahaan-perusahaan lain, baik itu yang berskala besar seperti Vodafone dan Toyota maupun yang kecil seperti nextpractice atau Coupang (Antum belum pernah mendengarnya bukan?). Menariknya, semua rahasia teknis yang biasanya sulit dicerna itu, secara ajaib bisa menjadi lebih mudah untuk dipahami setelah membaca uraian yang ditulis oleh para kontributor yang bekerja untuk TQ. Hal ini mungkin sekali terjadi karena adanya kerjasama yang baik antara para jurnalis berpengalaman plus bantuan para insinyur Google sendiri. Bahkan terkadang, ada artikel yang ditulis langsung oleh insinyur Google sendiri.
Manfaat TQ buat Pengusaha Muslim
Manfaat paling utama yang bisa diambil dari terbitan berkala seperti TQ adalah sebagai inspirasi. Sebagai sebuah majalah yang diback up lansung oleh perusahaan raksasa miliaran dolar, tentunya TQ memiliki aspek-aspek yang bisa dijadikan sumber pengetahuan untuk kita semua. Beberapa aspek yang saya maksud tadi diantaranya; desain, jurnalisme, manajemen, pemasaran, dan bisnis.
For designer
Dari aspek desain, para desainer atau peminat dunia ini bisa melihat kesederhanaan sekaligus efektivitas antarmuka situs TQ. Di setiap halaman, TQ meletakkan sebuah side bar yang berfungsi laiknya daftar isi untuk memudahkan para pembacanya untuk berpindah-pindah dari satu konten ke konten lainnya. Tidak hanya berpindah dari satu edisi yang sama, tapi juga ke edisi sebelum-sebelumnya. Uniknya, setiap kali para pembacanya mengarahkan kursor ke arah konten di sisi kiri tersebut, TQ akan memberikan semacam ringkasan terhadap artikel yang sedang ditunjuk tersebut. Desain yang simple seperti ini benar-benar sebuah pelepas dahaga untuk para pengunjungnya yang mungkin seringkali dijejali oleh banner iklan yang biasa terbang ke sana-ke mari di tempat-tempat lain. Bagi para desainer web, baik yang sudah profesional maupun pemula, situs TQ ini sepertinya hanya dibangun dengan bantuan HTML5 saja. Jadi tidak ada tambahan PHP, Ruby, atau bahkan Flash. Semua yang bisa bergerak atau seolah-olah terbang di beberapa artikel yang ada di TQ adalah murni dari elemen-elemen yang sudah didefinisikan di HTML5. Awesome! Apakah cuma itu saja pelajaran desain dari TQ? Oh tidak. Masih ada satu lagi yang perlu diperhatikan dari desain TQ; ilustrasi. Setiap tulisan di TQ divisualiasasikan dengan bantauan satu atau dua ilustarasi. Terkadang berupa foto tokoh yang diwawancara, tapi lebih sering lagi sebuah bentuk abstrak dari judul yang dibahas. Dan ini tentu saja tidak “mudah” karena ilustrasi-liustrasi tersebut sepertinya tidak tersedia di Google Images. Hahahaha …..
For writer or blogger
Selain desain, para pembaca juga bisa belajar banyak mengenai jurnalisme di TQ. Di TQ, setiap artikel maupun tulisan yang ada di sini sepertinya ditulis dan dikerjakan oleh orang-orang yang sudah ahli di bidangnya. Tidak jarang, beberapa topik yang seharusnya njelimet untuk dicerna, ternyata menjadi begitu mudah dipahami ketika dibaca di sini. Salah satu buktinya ada pada tulisan Ulrike Reinhard yang berjudul “A Data State of Mind“. Melalui artikel ini, Ulrike mencoba untuk menggali ilmu dengan cara yang sangat santai dari Hans Rosling, salah satu pakar di bidang statistika dunia kesehatan, kependudukan, dan ekonomi global. Saya yakin bahwa andaikan artikel ini ditulis oleh orang yang salah, mungkin hasilnya tidak akan sebagus yang sudah ada. Sebagai salah satu penulis lepas di PengusahaMuslim.com dan Majalah Pengusaha Muslim, TQ jelas-jelas sumur yang bagus untuk ditimba tiap tiga bulan sekali. Subhanallah. Saya beruntung!
To be continued (For executive and marketer)